Rindu Di Bawah Langit Lazuardi
Jauh sudah kehidupan ini direntasi
Sehingga tidak terasa detik yang berlalu pergi
Akhirnya terpana diri ini terhenti
Menoleh ke belakang menghimbau diri
Saat dilihat catatan diari
Banyak coretan di sana sini
Pahala dan dosa silih berganti
Sampai bilakah harus begini?
Nun jauh di sudut hati
Terdetik keindahan syurga Firdausi
Namun tatkala terkenang titik hitam di sanubari
Resah terbayang Hawiyah yang menanti
Wahai Tuhanku Yang Maha Esa
Di persimpangan kehidupan ini
Terasa naungan kasihmu begitu bererti
Limpahan sayangmu menemani diri
Di saat suka dan duka
Di waktu senang dan susah
Namun diri sering terleka
Ranjau sepanjang kembara
Menjadikanku lebih dewasa
Bertatih di denai ujian
Namun langkah tetap diteruskan
Di bawah langit lazuardi-Mu
Ku hamparkan rindu yang menyesakkan kalbu
Titisan jernih di malam yang sepi
Mengubat lara yang bertandang di hati
Di bawah langit lazuardi-Mu
Kutitipkan rindu ke pintu kasih-Mu
Adakah masih tersisa ruang di sisi
Untuk daku kembali mengabdi?
Gubahan puisi tidak bermakna
Andai redha-Mu kepadaku tiada
Wahai Zat Yang Tiada Duanya
Jangan Engkau tinggalkan diri ini sendiri
Di bawah naungan langit lazuardi yang sepi
~Nukilan hati Izwan Al-Hakim~
indah sekali nukilan saudara..menusuk sanubari sesiapa yang meneliti..
BalasPadamTerima kasih di atas komen saudara... tapi sebenarnya biasa-biasa saja nukilan ini... ada lagi nukilan yang lebih bagus dari orang-orang lain di luar sana... :)
Padam